Home » » Wapres Jusuf Kalla dan Jenderal Gatot Nurmantyo Yang Berpotensi Ambil Alih Kekuasaan Jika Ada Makar Beneran

Wapres Jusuf Kalla dan Jenderal Gatot Nurmantyo Yang Berpotensi Ambil Alih Kekuasaan Jika Ada Makar Beneran


Wapres Jususf Kalla  dan Jenderal Gatot Nurmantyo Yang Di Untungkan Jika Terjadi Makar
Wapres Jususf Kalla  dan Jenderal Gatot Nurmantyo Yang Di Untungkan Jika Terjadi Makar

Bola panas sudah terlanjur dilempar keluar oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, entah kebenaran dan validasinya seperti apa, yang jelas bola panas berupa kata-kata "Makar" tersebut kini sudah menjadi semakin liar. Bahkan telah disebarkan peringatan berupa maklumat diatas langit ibu kota Jakarta  melalui helikopter.

Publik semakin riuh dan berspekulasi tentang siapa sosok dan kelompok yang dianggap berpotensi melakukan Makar oleh mantan kapolda Metro Jaya tersebut.

Memang santer diberitakan munculnya kelompok radikal berpotensi mengambil alih kekuasaan pemerintahan Jokowi, namun jika dicermati lebih dalam sepertinya kelompok radikal yang dimaksud hanyalah pepesan kosong belaka. 

Jangankan kekuatan kelompok radikal, bentuk dan siapa kelompok radikal yang dimaksud juga tidak jelas. Sehingga sangat sulit untuk diterima akal sehat jika ada kelompok radikal yang berbuat Makar, Lalu siapa?

Yang jelas istilah "Makar" tentu yang dimaksud penggulingan kekuasaan yang sah, sehingga sangat mungkin penggulingan kekuasaan itu melalui kekuatan bersenjata maupun kekuatan masa yang memicu terjadinya situasi kacau (chaos) sehingga pemerintahan mandek dan terjadilah pergantian kekuasaan.

Lalu siapa yang di untungkan jika terjadi "Makar" atau siapa yang paling mungkin memegang kendali kekuasaan jika kondisi Chaos dan pemerintahan mandek?

Jika hitung-hitungan kekuatan dan siapa yang paling berpeluang mengisi kekuasaan jika benar terjadi “Makar”, tentu jawabannya bukanlah Habib Rizieq, Bahtiar Nashir, Ketua MUI, ketua NU, Ketua Muhammadiyah, atau apalagi kelompok Nasionalis Rachmawati cs.

Terlepas dari benar tidaknya akan terjadi upaya "Makar", tentu jika Makar itu beneran maka yang paling berpotensi mengambil alih kekuasaan paska Chaos adalah panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagaimana cuitan Andi Arif.

Bukan bermaksud menuduh kedua tokoh tersebut, yang jelas jika terjadi kemandekan kekuasaan dalam Pemerintahan Presiden Jokowi tentu yang paling diuntungkan pertama adalah wapres JK yang akan naik dan menjadi pemegang kendali kekuasaan, sebagaimana Habibi paska Suharto, dan juga jika kondisi chaos tak terkendali maka panglima TNI secara teknis berpotensi mengambil alih full kendali kekuasaan, sebagaimana yang terjadi di Mesir Panglima militer Jenderal Abdel Fattah Al-Sisi mengambil alih kekuasaan Presiden Muhamad Mursi.
Wapres Jusuf Kalla  dan Jenderal Gatot Nurmantyo Yang Berpotensi  Ambil Alih Kekuasaan Jika Ada Makar Beneran
Wapres Jusuf Kalla  dan Jenderal Gatot Nurmantyo Yang Berpotensi  Ambil Alih Kekuasaan Jika Ada Makar Beneran


Jadi sangat tidak masuk akal jika upaya makar yang dimaksud dilakukan oleh sekelompok ormas Islam maupun kelompok Nasionalis yang menuntut agar Ahok segera ditangkap dan dipenjara. Toh faktanya kelompok-kelompok ormas Islam dan Nasionalis tersebut sampai hari ini masih dalam tuntutan yang wajar yakni keadilan hukum dan masih dalam koridor membela Agama dan Negaranya.

Sekiranya cukup menjadi catatan dan pelajaran bersama, seharusnya Kapolri berhati-hati dalam mengeluarkan statement “Makar” agar gejolak di masyarakat tidak kian menjadi-jadi, jika ada indikasi valid dan benar akan terjadinya Makar, maka sebaiknya jajaran aparat keamanan segera lakukan penindakan dini dengan tanpa membuat kekacauan opini dan kecurigaan, hingga saling tuduh dan muncul ketakutan di masyarakat. 

Dan yang pasti, Polisi tidak perlu repot kesana kemari membuat manuver yang kurang perlu yang hanya membuat situasi semakin panas, cukup tangkap dan penjarakan Ahok sebagai sumber kekacauan itu IsyaAllah eskalasi politik akan kembali dingin.

Contact Form