Home » » Opini Sesat dan Stigmatisasi Menjadi cara Terakhir Ahok Memenangkan Kontestasi

Opini Sesat dan Stigmatisasi Menjadi cara Terakhir Ahok Memenangkan Kontestasi



Para pendukung Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok di dunia Maya menyebarkan opini jika Ahok Pasti menang satu putaran pada pilgub DKI 2017 mendatang.

Rakyat perlu Hati-hati dan waspada dengan model pembentukan opini tersebut yang tentunya bertujuan untuk membentuk opini si Ahok masih sangat kuat basis dukungannya dan pasti memenangkan kontestasi pilgub mendatang cukup satu putaran.

Selain itu mereka juga menyebarkan stigma negatif terhadap para pengkritik dan rival Ahok dengan stigma radikalis, anti kebhinekaan, kudeta, makar, dsb.

Berbagai isu dan opini yang mereka sebar luaskan melalui media sosial tersebut sebenarnya tidak cukup berdasar dan sangat tidak masuk akal.

Misalnya saja terkait opini seorang Ahok yang pasti akan menang satu putaran. Entah apa landasan rasional dan alasanya yang jelas survey LSI yang terakhir merilis dukungan Ahok hanya tinggal 10,6% paska ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama.  

Sangat tidak masuk akal dan tidak berdasar jika seorang Ahok yang nota bene calon petahana tingkat elektabilitasnya hanya 10,6% masih di klaim akan dapat memenangkan kontestasi pilkada mendatang satu putaran. Wajar kalau netizen ramai-ramai menilai hanya tinggal cara kecurangan jika Ahok ingin memenangkan kontestasi pilgub tersebut.

Kemudian stigmatisasi radikalis, anti kebhinekaan sampai isu makar juga sangat tidak berdasar, pasalnya selama ini sumber kekacauan dan biang onar yang sangat membahayakan persatuan dan kesatuan NKRI tersebut justru biang keroknya Ahok.

Fakta membuktikan gerakan rakyat yang massif menolak Ahok sejatinya hanyalah gerakan rakyat menuntut keadilan hukum yang sama diberlakukan untuk Ahok.

Sampai hari ini gerakan tersebut masih dalam koridor yang wajar dan terkendali, justru para pendukung Ahok yang membuat isu semakin panas dan muncul dugaan-dugaan liar yang tidak berdasar tersebut.

Sangat mungkin dan masuk akal jika para Ahoker justru sengaja kencang menghembuskan isu radikalis, anti kebhinekaan dan makar kepada para pengkritik dan rival Ahok agar jalan pembungkaman terhadap pengkritik Ahok lebih cepat dan mudah sebagaimana praktek-praktek pembungkaman ala Rezim Orde Baru.

Rakyat harus tetap waspada dan kritis terhadap manuver-manuver para Ahoker yang menggunakan strategi Pemutar balikkan fakta, pembangunan Opini dan stigmatisasi untuk meraih simpati dan dukungan yang kian tragis tersebut.



Contact Form