Home » » Maluku Harus diPastikan Memperoleh Manfaat Yang Setimpal dari Blok Masela

Maluku Harus diPastikan Memperoleh Manfaat Yang Setimpal dari Blok Masela

Maluku  Harus diPastikan Memperoleh Manfaat Yang Setimpal dari Blok Masela
Maluku  Harus diPastikan Memperoleh Manfaat Yang Setimpal dari Blok Masela


Provinsi Maluku kaya sumber daya alam berupa migas dan hasil laut. Namun ironisnya, daerah tersebut masuk dalam daftar peringkat ke-4 termiskin di Indonesia dan hanya mengandalkan anggaran dari pemerintah pusat.

Alokasi anggaran yang diberikan berdasarkan luas wilayah dan jumlah penduduk dinilai  sangat tidak adil.  Dan masyarakat Maluku meyakini masalah kemiskinan tersebut hanya bisa diatasi lewat pemanfaatan Blok Gas Abadi Masela dan Blok Migas lainnya, yang sudah pasti menjadi sumber pemasukan bagi negara, terutama Maluku.

Demikian dikatakan Direktur Archipelago Solidarity (Arso) Foundation, Engelina Pattiasina saat memberikan kuliah umum bertema 'Maluku: Pilihan Kemitraan Strategis”' di Fakultas Pendidikan MIPA Universitas Pattimura, Ambon, Selasa (1/11).

Untuk itu, kata Engelina dalam siaran pers yang diterima hari ini (Rabu, 2/11), Maluku  harus dipastikan memperoleh manfaat yang setimpal dari Blok Masela. Tak kalah penting menurut dia, Maluku juga harus mempersiapkan diri karena akan menghadapi pertemuan teknologi barat, Jepang dalam hal pengelolaan sumber gas di Masela sebagai ujung tombak perekonomian.

Lulusan Universitas Bremen Jerman ini mengatakan, jika pilihan zona dan teknologi berbasis di darat (onshore), maka partisipasi masyarakat akan lebih tinggi. Hal ini harus dimanfaatkan oleh perguruan tinggi dengan menyiapkan sumber daya manusia di berbagai sektor, untuk mengisi pengembangan industri turunan dari hasil produksi lapangan gas abadi tersebut.

Industri turunan, kata Engelina lagi, dapat menciptakan lapangan kerja dan usaha kecil lain, sehingga perekonomian di wilayah dapat berkembang, termasuk sektor pariwisata maupun perhubungan. Dengan demikian, peran perguruan tinggi dan tenaga guru sangat dibutuhkan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten untuk mendorong pemanfaatan industri hilir.

Engelina mencontohkan, jelang akhir abad 20, Deng Xiaoping diakui sebagai perancang pertumbuhan ekonomi Tiongkok, mampu meningkatkan standar hidup rakyat lebih dari 1 miliar jiwa.

Tahun 1978-1984, Deng merilis strategi kebijakan gaige kaifang (reformasi dan keterbukaan) guna menguji dan memperkaya ideologi, memacu agrikultur, dan ekonomi-pasar sosialis Tiongkok. Strateginya ialah shí shì qiú shì atau seek truth from facts.

"I don't care if it's a white cat or a black cat. It's a good cat so long as it catches mice! Tidak penting, kucingnya hitam atau putih, sejauh dapat menangkap tikus," demikian Engelina

Contact Form